twitter



Udara pagi ini terasa beda dengan hari-hari biasanya, seakan aku menghirup udara kebebasan mungkin karena hari minggu kali ya,,,,  jadi semua terasa tak ada beban sedikitpun beban sekolah yang selalu membuat siswa terasa berat setiap hari harus dihadapkan dengan deretan tugas yang begitu banyak,
sekolah seakan menjadi belenggu atau penjara bagi para siswa. Mungkin lantaran ini juga kali za yang membuat para siswa melakukan aksi corat-coret dan konvoi jika sudah dinyatakan lulus sekolah, bias jadi aksi seperti itu ungkapan kebahagiaan siswa yang keluar dari penjara sekolah,,,,,*koq malah bahas sekolah sech (CUT CUT CUT…)
Dalam perjalanan pulang dari masjid seusai  menjalankan ibadah sholat subuh berjamaah ku hirup udara pagi yang segar ini penuh penghayatan ku hirup dalam-dalam sampe ku rasakan aliran udara dari lubang hidup ini sampai ke paru-paru ah terasa sangat nyaman sekali Alhamdulillah segala puji bagi mu ya Allah yang telah mencipta udara pagi sesegar ini tapi sayangnya tidak semua manusia bias merasakan segarnya udara sehat dan segar di pagi hari karena mereka lebih seneng menyatu dengan guling dan bantalnya.
Sampe di kamar kos ku lihat temen-temen satu kos ku masih banyak yang tertidur, pantas aja jam segini belum bangun lha wong semalam mereka pada begadang mutar film. Segera ku lipat sarung dan ku taruh dalam hanger baju koko ku, aku pake kaos dan training olah raga seperti kebiasaan tiap hari minggu aku selalu olah raga bersepeda ke alun-alun terus dilanjutkan lari pagi keliling alun-alun.
Ku kayuh sepeda ku dengan pelan sambil menikmati udara pagi para pedagang mulai berlalu lalang ada yang sudah pulang dari pasar ada pula yang baru berangkat ke pasar, 20 menit perjalanan ku sampai alun-alun ternyata ridho sudah menunggu ku “sori bro aku agak telat”, “ga papa koq” jawab ridho  yuk…..” ajak ku untuk segera memulai lari pagi mengelilingi alun-alun.
Delapan putaran sudah terlewati capek sudah mulai memasuki rongga-rongga badan ku, keringat bercucuran serta nafas mulai ngos-ngosan…. Putaran ke Sembilan ku lewati dengan jalan kaki sebagai pendinginan. Setelah putaran ke Sembilan usai kami menuju ke warung pecel MUSTANG yang ramai pelanggan apalagi kalo hari minggu
Sambil menunggu antri nasi pecel aku membeli Koran nasional, ku bolak-balik Koran itu ada tulisan menarik bagi ku yaitu tentang IIDN (Ibu Ibu Doyan Nulis), ya di Koran itu membahas tentang persatuan ibu-ibu yang sukanya menulis dan bagusnya sudah beberapa orang dari anggota IIDN sudah menerbitkan buku mulai dari buku resep masakan, tips merawat binatang dan bahkan ada yang menerbitkan tips bertengkar dengan suami melalui surat.
IIDN sangat menarik dan perlu dikembangkan, kalo ibu-ibu identik dengan gossip, ngrasani atau ghibah disini dengan adanya IIDN hal-hal tidak bermanfaat itu bisa diubah menjadi kegiatan bermanfaat. Kalau biasanya pertemuan ibu-ibu dalam arisan selalu identik dengan ngrasani orang lain dengan adanya IIDN pertemuan berubah jadi diskusi tentang dunia menulis. Selain itu ibu rumah tangga yang biasanya tidak ada kegiatan lain selain nonton acara gossip jika selesai masak sekarang kegiatan sekarang berubah menjadi kegiatan menulis.
Berharapa IIDN ini mendapat perhatian yang serius dari ibu Agum gumelar selaku menteri peranan wanita, minimal sekarang sudah mulai difikirkan program untuk ibu-ibu yaitu perpustakaan desa jadi dengan adanya perpustakaan ibu-ibu bisa menambah wawasan dan biasanya orang yang suka baca akan mulai juga suka nulis. Moga aja dengan adanya IIDN kebiasaan ghibah dikangan ibu-ibu akan hilang….. nasi pecel sudah datang selamat makan… (PENA EMAS)

(*sumber kompas minggu 12 Februari 2012)

0 komentar:

Posting Komentar