Hari ini terasa sangat melelahkan, bagaimana tidak hasil ulangan matematika tidak sesuai dengan harapan padahal sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mendapat nilai yang terbaik di kelas eh malah ga lulus KKM, belum lagi mendengar kabar kalo cewek yg selama ini aku
taksir sudah jadian dengan si Edo. Sial betul nasib ku hari ini hiks hiks hiks….Allahuakbar Allahuakbar….. suara adzan ashar berkumandang dari masjid sebelah, dengan agak malas aku bangkit dari tempat tidur ambil air wudlu sholat berjamaah moga aja setelah dibasuh dengan air wudlu kepala ini jadi dingin dan setelah sholat hati juga menjadi tenang.
Kuambil sepeda ontel, untuk mengurangi rasa suntuk dan sesak di dada ingin ku keliling kota dengan mengayuh sepada, biasanya sore seperti ini alun-alun akan sangat rame dengan orang berolah raga atopun anak-anak muda yang hanya sekedar nongkrong sambil cuci mata melihat cewek-cewek yang berseliweran. Rasa capek mulai menghampiri ku setelah kurang lebih 20 km ku mengayuh sepada ontel, ku pilih tempat untuk dibawah pohon untuk mengistirahatkan diri sambil minum es cendol, semilir angin menjatuhkan daun-daun yang sudah tua…….
Enak-enaknya menikmati es cendol sambil ngelamun ada kakek-kakek dulu disamping ku “anak muda koq suka ngelmun” sapanya, dan aku hanya nyengir saja. “apa yang sedang kamu pikirkan koq kayak suntuk banget wajah mu”, “ga ada yang ku pikirkan” sambil senyum kecut. “kalo punya masalah jangan dibuat ngelamun, masalah itu dihadapi untuk diselesaikan bukan dilamunin, daripada kamu ngelamun dalam menghadapi masalah lebih baik apa yang menjadi beban dalam pikiran mu itu ungkapkan dalam sebuah tulisan” kata-kata kakek itu membuat ku shok… “emang apa untungnya nulis, sepenting apa nulis koq setiap masalah harus ditulis” Tanya ku pada kakek, “menulis itu akan menghilangkan suntuk karena beban dalam otak bisa kita keluarkan, menulis bisa membuat kita kreatif karena dengan tulisan kita bisa mengungkapkan ide-ide yang selalu muncul berkeliweran dalam pikiran, menulis bisa membuat kita terkenal dan kaya jika beruntung…..” aku hanya manggut-manggut saja mendengar jawaban kakek, “tapi menulis itu kan susah kek, darimana harus memulai menulis” Tanya ku kembali, “mulailah menulis. Sementara waktu, lupakan sejenak bahwa kita tidak bisa menulis. Persetankan rumus-rumus menulis yang baik, itu kata -Nukman Lutfie-“ lalu kakek melanjutkan keterangannya “Menulislah untuk diri sendiri.Menulis apa saja yang kita mau, tidak peduli jelek atau baik, kapan saja, tidak takut dibaca siapa saja. Ketika orang boleh menulis sebebas mungkin, tanpa rasa takut, tanpa kungkungan aturan-aturan baku, lahirlah manusia-manusia baru. Banyak hal yang selama ini terpendam dalam diri orang kelihatan terpancar begitu dituangkan dalam tulisan” bener juga kata kakek dalam hati ku, “terus apa yang harus kita tulis supaya tulisan kita menarik” Tanya ku kembali, jawab kakek “Content atau isi tulisan merupakan inti dari sebuah tulisan. isi tulisan seperti apa yang akan membuat orang tertarik untuk tetap membacanya? menurut saya sebuah tulisan menarik dibaca oleh orang tertentu belum tentu akan menarik untuk kalangan yang lain - tepat sasaran alias 'menggugah'.
jadi salah satu jalan untuk membuat tulisan anda menarik untuk dibaca adalah dengan membuat mereka/orang lain berfikir bahwa tulisan kita 'bernilai' bagi mereka. Salah satu cara membuat tulisan 'Bernilai' adalah dengan menulis artikel yang bersifat informatif, topik menarik, memecahkan sebuah masalah(memberi solusi), dan tentu saja ditulis dengan baik.
Dengan anda mampu membuat artikel yang menarik dan menggugah, di sini akan membawa kekuatan perubahan.”
jadi salah satu jalan untuk membuat tulisan anda menarik untuk dibaca adalah dengan membuat mereka/orang lain berfikir bahwa tulisan kita 'bernilai' bagi mereka. Salah satu cara membuat tulisan 'Bernilai' adalah dengan menulis artikel yang bersifat informatif, topik menarik, memecahkan sebuah masalah(memberi solusi), dan tentu saja ditulis dengan baik.
Dengan anda mampu membuat artikel yang menarik dan menggugah, di sini akan membawa kekuatan perubahan.”
Matahari sudah mulai menghilang dari pandangan ini sudah waktunya untuk pulang piker ku, “ya sudah kek, terima kasih atas nasehatnya. Mulai hari ini sudah ku niatkan diri untuk menulis apa yang ada dalam pikiran ku, tidak peduli tulisan itu jelek yang penting nulis nulis dan nulis karena aku yakin kelak tulisan ku akan menjadi baik”, setelah ku bersalaman untuk pamitan sepeda ku mulai meluncur menuju kamar kos ku. SELAMAT DATANG DUNIA BARU, DUNIA MENULIS…………!!!!!! (PENA EMAS)
(diambil dari berbagai sumber)
